Jumat, 25 Januari 2013

0002 Karena Syirik kepada Allah



(Pasal Kesatu)

Karena Syirik kepada Allah



عَنِ ابْنِ مَسْعُوْدٍ رَضِىَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: مَنْ مَاتَ وَهُوَ يَدْعُوْ مِنْ دُوْنِ اللهِ نِدًّا دَخَلَ النَّارَ. (رواه البخاري)




“Dari Ibnu Mas’ud, Rasulullah Saw  telah bersabda: “Barangsiapa yang mati sedang ia membuat tandingan kepada Allah (Andaad), maka ia pasti masuk neraka.” (H.R. Bukhari).

Karena melakukan perbuatan syirik kepada Allah, siapa pun ia akan mengalami penderitaan yang abadi, baik di dunia maupun di akhirat, kecuali jika ia bertaubat dengan sungguh-sungguh sebelum matinya dan bertauhid kepada Allah, maka ia akan mendapatkan Tuhannya Maha Penerima taubat.

A.                 Pengertian Syirik

Sebagian ulama membuat sebuah definisi syirik:

َالشِّرْكُ هُوَ دَعْوَةُ غَيْرِ اللهِ مَعَهُ وَأَنْ تَجْعَلَ لِلَّهِ نِدًّا فيِ اْلعِبَادَةِ وَهُوَ خَلَقَكَ.

“Syirik adalah berdo’a/memohon kepada Allah dan memohon kepada selain Allah, juga membuat tandingan dalam beribadah kepada Allah, padahal Allah sendiri yang menciptakannya.”
           
Menurut yang lainnya, “Syirik adalah menjadikan sesuatu tandingan kepada Allah yang ia memohon, berharap dan takut kepadanya seperti takut kepada Allah.”

B. Peringatan Tentang Syirik

Mengingat bahaya dan besarnya akibat yang akan dipikul oleh orang yang terlibat perbuatan syirik ini, Allah SWT mengingatkan dalam beberapa firman-Nya di antaranya:
إِنَّ اللهَ لاَيَغْفِرُ أَن يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَادُونَ ذَلِكَ لِمَن يَشَآءُ وَمَن يُشْرِكْ بِاللهِ فَقَدِ افْتَرَى إِثْمًا عَظِيمًا {النساء: 48}
Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.” (Q.S. an-Nisaa: 48).

“Dan sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi-nabi) yang sebelummu. “Jika kamu mempersekutukan (Tuhan), niscaya akan hapus amalmu dan kamu akan termasuk orang-orang yang merugi”.” (Q.S. az-Zumar: 65).

“.... Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zhalim itu seorang penolong pun.” (Q.S. al-Maaidah: 72)

Dari ayat-ayat tersebut semakin memperjelas buruknya akibat yang akan dirasakan oleh orang-orang yang melakukan perbuatan syirik ini.

C. Haramnya Mencintai Ahli Syirik dan Orang Kafir

Terhadap mereka yang selalu melakukan perbutan syirik bukan saja diancam dengan kerugian yang besar dan siksa yang amat pedih di akhirat kelak, di dunia pun mereka tidak berhak mendapat rasa simpati dari siapapun khususnya dari orang-orang yang beriman, apa lagi menjadikannya sebagai pemimpin.
Allah SWT berfirman:

يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا لاَ تَتَّخِذُوا الْيَهُودَ وَالنَّصَارَى أَوْلِيَآءَ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَآءُ بَعْضٍ وَمَن يَتَوَلَّهُم مِّنكُمْ فَإِنَّهُ مِنْهُمْ إِنَّ اللهَ لاَيَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ {51المائدة: 51}.

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nashrani menjadi pemimpin-pemimpin(mu); sebagian mereka adalah pemimpin bagi sebagian yang lain. Barangsiapa di antara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk gologan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zhalim.” (Q.S. al-Maaidah: 51).

“Kamu tak akan mendapati kaum yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, saling berkasih sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, sekalipun orang-orang itu bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara ataupun keluarga mereka.” (Q.S. al-Mujaadilah: 22).

Rasulullah Saw bersabda:

أَنَا بَرِيْئٌ مِنْ كُلِّ مُسْلِمٍ يُقِيْمُ بَيْنَ الْمُشْرِكِيْنَ. (رواه الثلا ثة عن جرير)
“Aku berlepas diri  dari setiap orang Islam yag tinggal bersama orang-orang musyrik.” (H.R. Imam yang tiga –Abu Dawud, an-Nasai’ dan at-Tirmidziy).

Dari ‘Aisyah ra. sesungguhnya  Nabi Saw bersabda kepada seorang laki-laki (musyrik) yang mengikuti Nabi pada perang Badar:

إِرْجِعْ فَلَنْ أَسْتَعِيْنُ بِمُشْرِكٍ. (رواه مسلم)

“Pulanglah kamu, aku tidak akan meminta bantuan kepada orang musyrik.” (H.R. Muslim).

D. Macam-macam Syirik

Abul Baqa berpendapat bahwa syirik itu ada beberapa macam, di antaranya:
1.                   Syirik al-Istiqlaal
Yaitu menetapkan adanya dua tuhan yang berdiri sendiri, seperti syiriknya kaum Majusi (penyembah api).
2.                   Syirik at-Tab’iidh
Yaitu menetapkan bahwa tuhan itu terdiri dari beberapa tuhan seperti syiriknya kaum Nashrani (Tuhan Bapak, Tuhan Anak dan Ruh Qudus).
3.                   Syirik at-Taqriib
Yaitu menyembah selain Allah untuk mendekatkan diri kepada Allah, seperti syiriknya orang-orang Jahiliyyah dulu.
4.                   Syirik at-Taqliid
Yaitu menyembah selain Allah karena ikut-ikutan kepada yang  lain, seperti syiriknya orang-orang jahiliyyah yang mutaakhirin (kemudian).
5.                   Syirik al-Asbaab
Yaitu menyandarkan kejadian sesuatu kepada sebab yang biasa, seperti syiriknya para ahli filsafat dan para ahli fisika (yang mengaitkan sesuatu dengan kejadian alam tanpa memperhitungankan kekuasaan Allah), juga orang yang mengikuti pendapat mereka.
6.                   Syirik al-Aghraadh
Yaitu beramal tidak karena Allah, seperti yang orang yang beribadah karena riya.
           
Hadist di atas dengan tegas mengungkapkan bagi orang yang mati dalam keadaan syirik kepada Allah, maka ia diancam dengan neraka. Tentunya hadist tersebut tidak sekedar ancaman, tetapi hendaknya menjadi catatan yang selalu diingat betapa perbuatan syirik adalah perkara yang besar, besar akibatnya besar kerugiannya dan besar siksaannya. Siapa pun tidak boleh bermain-main dengan perbuatan ini. Jangankan mencoba-coba, terlitas saja dalam hati keinginan untuk berbuat syirik, adalah ancaman yang harus dihindari seraya berlindung kepada Allah SWT dari lintasan hati tersebut.
Dengan mengetahui bahayanya perbuatan syirik ini, kita dapat menjauhinya sedini mungkin.


0 komentar:

Posting Komentar